Tuesday, December 30, 2008
Thursday, December 4, 2008
Peer counselor, Kader Kesehatan Remaja .. or what?
Saudara-saudara sekalian...
Welcome to our blog
Selamat datang di blog kami
We would like to obtain your insight and analysis in enriching our perception
Kami ingin mengetahui pendapat dan analisis anda untuk memperkaya wawasan kita semua.
Please leave comments on what is Peer counselor, Kader Kesehatan Remaja, Peer educator and so forth.
Tolong beri komentar tentang apa itu konselor sebaya, Kader Kesehatan Remaja, Pendidik Sebaya dan sebagainya.
Thank you...
Terima kasih....
Regards
Salam
Rinni
Kasubdit Bina Kesehatan Anak Remaja
Wednesday, November 26, 2008
MEMPERINGATI HARI AIDS (AIDS DAY) 1 DESEMBER
Menurut UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002, rentang usia anak adalah 0-18 tahun. Sedangkan, menurut WHO, remaja adalah seseorang berusia antara 10-19 tahun tanpa memandang status pernikahan dengan populasi seperlima penduduk dunia. (Adolescent is defined by WHO as a person between 10-19 years of age. There are about 1.2 billion adolescents worldwide and one in every five people in the world is an adolescent. Adolescents constitute 18-25% of the population in member countries of South East Asia Region). Artinya remaja termasuk golongan anak-anak dan di Indonesia populasi remaja mencapai lebih dari 42 juta orang.
Remaja sangat unik dan labil, karena secara biologis telah terjadi pematangan organ reproduksi namun secara emosional belum matang. Keingintahuan remaja yang begitu besar dapat menggiring terjadinya perilaku berisiko. Kemungkinan tertular HIV/AIDS menjadi besar baik melalui penggunaan jarum suntik atau perilaku seksual yang tidak aman.
Lebih rinci tentang ..... HIV/AIDS
HIV atau Human Immuno–deficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV
PENULARANNYA, MELALUI
•Hubungan seks yang tidak aman
•Kontak darah (transfusi darah dan transplantasi organ yang terinfeksi HIV, jarum suntik/IDUs, tattoo, tindik atau alat lain yang terinfeksi HIV)
•Dari ibu hamil/ibu bersalin yang terinfeksi HIV kepada janin/ bayinya
•Melalui ASI dari Ibu menyusui yang terinfeksi HIV kepada bayinya
FAKTOR RISIKO
•Berganti-ganti pasangan seksual,
•Berhubungan seksual dengan penderita IMS, ODHA.
•Memakai napza/narkoba suntik bersama-sama
•Terpajan dengan alat medis yang terkontaminasi dengan HIV
GEJALANYA
Fase I (window period)
1.Belum ada gejala sama sekali
2.Belum bisa terdeteksi melalui tes
3.Sudah dapat menularkan HIV
Fase II
1.Terjadi 5 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV
2.Demam
3.Pembengkakan kelenjar getah bening
4.Tes darah sudah positif HIV
Fase III (muncul gejala-gejala AIDS)
Gejala prodromal infeksi virus, a.l :
1.Flu tidak sembuh-sembuh
2.Nafsu makan berkurang dan lemah
3.Berat Badan terus berkurang
4.Pembesaran Kelenjar limfe menetap dan merata (Persistent Generalized Lymphadenopathy)
5.Keringat berlebihan waktu malam hari
Akhir Stadium :
-Infeksi oportunistik
Fase IV
1.Infeksi kulit atau selaput lendir
2.Infeksi paru-paru (TB Paru)
3.Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu
4.Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan
5.Infeksi jamur pada tenggorokan ( mulut)
6.Sudah dapat menularkan
DETEKSI HIV
•Tes darah, deteksi antibodi terhadap virus HIV
•Jenis :
–Rapid test
–Test Elissa
–Test Western Bold
•Cara:
–Voluntary Counseling and Testing (VCT) à tes suka rela
–Tahapan konseling sebelum tes HIV à pre test dan post test
PENCEGAHANNYA
A : Abstinence ( tidak berhubungan seks)
B : Be Faithful (setia pada pasangan)
C : Condom ( gunakan kondom bagi pelaku seksual aktif saat berhubungan seks berisiko)
D : Drugs ( jangan pakai narkoba)
E : Equipment ( hati-hati!!! pakai alat steril)
PENGOBATANNYA
Menggunakan Anti Retroviral Treatment (ART), untuk menghambat perkembangan virus bukan menyembuhkan
SITUASI
Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (51%). Kasus AIDS pada IDU atau penasun (pengguna jarum suntik) pada golongan umur 20-29 tahun menunjukkan bahwa IDU tersebut sudah menggunakan napza suntik sebelum umur 20 tahun tahun, terinfeksi HIV sebelum umur tersebut dan AIDS nya baru muncul setelah umur 20-29 tahun.
Kasus HIV bisa terdeteksi sedini mungkin pada remaja maupun dewasa, dengan mengikuti VCT (voluntary counselling and testing) pada orang-orang yang perilakunya berisiko (seperti menggunakan jarum suntik bersama2.
KUMULATIF KASUS AIDS SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2008
Jumlah yang dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lindkungan Depkes RI, adalah sebagai berikut:
Kasus AIDS : 15136
Provinsi yang melaporkan : 32 provinsi
Kabupaten/Kota yang melaporkan :214 kab/kota
- Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3,08 :1.
- Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 47%, IDU 43%, dan Homoseksual 4%.
- Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun
(51%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8%).
- Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Riau, Kepulauan Riau.
PESAN PKPR:
PIKIR-PIKIR DULU DEH SEBELUM BERBUAT, DARIPADA MENYESAL KEMUDIAN SOALNYA TIDAK ADA GUNANYA. PASTI BISA... PERCAYA DIRI AJA.
Sunday, November 23, 2008
Great to have you here/ Salam Perkenalan
Halo... bergabunglah bersama kami
This blog is provided to all of you who cares and concerns about adolescent health
Welcome aboard ....
Blog ini diperuntukkan bagi semua yang berminat dan peduli pada kesehatan remaja.
Selamat datang.....
Jakarta, Sunday, November 23, 2008
Jakarta, Minggu 23 November 2008
dr. Rinni Yudhi Pratiwi, MPET
Head of Adolescent Health Sub Directorate of Child Health Directorate of Community Health Directorate General, Ministry of Health RI
Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Anak Remaja, Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI